Friday, September 26, 2014

JAKARTA REPOSE PROJECT #1




NAMA:                  JESSE JEREMY PRAWIRO
UMUR:                  20 TAHUN
STATUS:               BELUM MENIKAH
PEKERJAAN:      MAHASISWA
DOMISILI:           DHARMAWANGSA, JAKARTA SELATAN


“Untuk kegiatan yang gua gak suka lakuin itu, rata-rata kegiatan yang kurang produktif, menurut gua ya. Misalnya kayak, pake narkoba, atau gak cuma males-malesan, gak tau mau ngapain.. rasanya tangannya tuh gatel pengen ngelakuin sesuatu. Jadi kalo itu gak produktif, gua gak suka.”


      Sudah sangat wajar kalau setiap individu memerlukan waktu untuk bersantai menikmati waktunya tanpa ada batasan seperti pekerjaan atau rutinitas sehari-hari misalnya seperti kuliah, bekerja, mengurus rumah tangga, dan lain sebagainya. Dengan padatnya aktifitas seperti itu, waktu untuk memanjakan diri sangatlah diperlukan. Waktu atau moment seperti itulah yang biasa kita sebut dengan waktu luang atau leisure time. Waktu dimana dapat kita isi dengan kegiatan yang membuat kita sejenak dapat terbebas dari rutinitas-rutinitas sehari-hari yang tanpa kita sadari membuat lelah atau mungkin stress.

Waktu luang pasti diisi dengan kegiatan-kegiatan yang sedikit banyak dapat menghilangkan stress atau cenderung relaxing dan refreshing. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa kegiatan yang bermanfaat atau mungkin hanya kegiatan-kegiatan ringan yang paling tidak dapat  membuat pikiran dan tubuh lebih fresh, misalnya seperti  melakukan hobi atau kegiatan yang disukai oleh individu itu sendiri.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu informan saya, seorang mahasiswa berusia 20 tahun, Jesse Prawiro, yang biasa dipanggil Jesse ini, ia cenderung mengisi waktu luangnya dengan melakukan hobi-hobinya yakni bermain musik, fotografi, dan traveling. Dalam melakukan hobinya itu, Jesse tidak hanya melakukannya saat berada dirumah, ia juga melakukan beberapa hobinya diluar rumah. Hobinya yang suka bereksperimen dengan musik dituangkannya melalui disc jockey-ing atau DJ. Selain ketertarikannya dengan musik, ia juga sangat menyukai fotografi. Karena hobinya itu, ia juga jadi menyukai yang namanya traveling. Menurutnya, selain traveling membuatnya lebih relax dan bisa refreshing, ia juga menganggap bahwa traveling bisa sekaligus menjadi media untuk ia dapat hunting foto-foto yang bagus. Kebanyakan orang-orang sekarang terlebih yang suka post sesuatu di social media adalah post mengenai tempat yang sedang hits atau mungkin kebanyakan foto-foto makanan dari restoran yang sedang hits. Namun hal tersebut kurang dirasa menarik bagi Jesse karena ia lebih menyukai hunting foto ditempat-tempat yang belum terlalu mainstream, misalnya foto pemandangan disebuah daerah yang masih belum mudah dijangkau oleh khalayak umum. Jesse memiliki ketertarikan yang sangat tinggi terhadap alam, “gue juga suka hunting foto, karena banyak tempat-tempat yang orang-orang gak tau karena mereka pergi ke mall mulu. Selain appreciate alam, dan menurut gue orang itu butuh waktu dan kesempatan untuk berinteraksi dengan alam, karena secara jasmani dan rohani itu bakal bagus buat mereka.”, ujar Jesse dalam menjelaskan betapa ia menghargai alam. Jesse, yang sekarang masih berkuliah di Universitas Pelita Harapan ini, adalah tipe orang yang lebih suka menghabiskan waktu luangnya sendirian. Ia mengaku menyukai pergi ke toko buku dan toko vinyl sesekali dalam menghabiskan waktu luangnya. Meskipun demikian, ia juga tetap menikmati apabila waktu luangnya harus dihabiskan bersama teman-teman, “kalo misalnya diluar rumah, gue biasanya ketemu temen-temen kayak chill out, hang out, atau gak ya makan, ngopi, dan kalo weekend paling ngumpul dan mengkonsumsi alkohol.”, ujarnya.

Dilihat dari ke-easy going-nya seorang Jesse, namun ia mempunyai beberapa kegiatan yang dirasa kurang bermanfaat dan kurang fun untuk dilakukan didalam waktu luangnya, “untuk kegiatan yang gua gak suka lakuin itu, rata-rata kegiatan yang kurang produktif, menurut gua ya. Misalnya kayak, pake narkoba, atau gak cuma males-malesan, gak tau mau ngapain.. rasanya tangannya tuh gatel pengen ngelakuin sesuatu. Jadi kalo itu gak produktif, gua gak suka.”. Menurutnya, walaupun waktu luang dapat diisi dengan kegiatan apapun, ia berpendapat bahwa waktu luang tidak harus diisi dengan hal-hal yang hanya bermalas-malasan, ia ingin walaupun itu hanya waktu luang, namun dapat diisi dengan  kegiatan yang dapat bermanfaat, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

Jesse adalah seseorang juga menyukai minuman beralkohol, seperti yang ia kemukakan bahwa biasanya kalau weekend, ia suka menghabiskan waktunya berkumpul dengan teman-teman untuk pergi ke pub atau bar. Ia masih bisa menikmati situasi atau atmosphere yang ada di pub atau bar, sesekali, seperti yang ia katakan, “gue seneng tempat dimana, gua bisa mengkonsumsi.. let’s say alkohol, atau minuman apapun dan lo bisa ngobrol dengan baik sama temen lo. Itu menurut gua paling penting, karena kalo lo ketemu tapi gak bisa berkomunikasi, itu gak baik.”. Namun, ia sangat tidak bisa terlalu menikmati atmosphere yang terlalu bising, seperti contohnya mall atau tempat clubbing. Menurutnya, tempat clubbing tidak bisa dijadikan sarana untuk leisure time dia, karena tempat yang bising itu dapat menghambat komunikasi dengan teman-temannya, dalam artian mungkin ditempat yang bising, Jesse tidak dapat ngobrol atau bercanda tawa dengan temannya dengan mudah beda seperti jika ia berada di tempat ngopi atau kafe. Selain menyukai kegiatan indoor, Jesse pun menyukai beberapa kegiatan outdoor, misalnya seperti traveling naik mobil, seperti ke gunung, dan sebisa mungkin berhubungan dengan alam, “se-simple kayak jalan-jalan dihutan, atau mengunjungi air terjun. Menurut gua, itu juga sangat relaxing.”, ujarnya sambil menjelaskan beberapa hobinya yang terkait dengan kecintaannya terhadap alam. Jesse juga sempat mengutarakan bahwa ia kurang meyukai beberapa tempat, namun bukan karena service nya buruk atau semacamnya, melainkan lebih karena ia tidak merasa tempat itu dapat ia jadikan sarana untuk melakukan suatu hal yang bermanfaat, “basically gua kurang suka kayak tempat.. lo pergi kesuatu tempat dan lo gak tau mau ngapain. Karena menurut gua, untuk gua pergi kesuatu tempat, harus ada tujuan yang jelas mau ngapain. Jadi, let’s say kayak ‘eh ke mall yuk’ tapi lo di mall lo gak tau mau ngapain. Menurut gua it’s a waste of time, so it’s better lo duduk dan lo ngobrol dari pada lo gak ada tujuannya.”, ujar Jesse.

Jesse juga sempat bercerita mengenai pengalaman yang kurang menyenangkan saat ia melakukan leisure time dia. “kalo dibilang annoying experience, adalah saat, satu, orang lain mengganggu privacy gua, langsung maupun tidak langsung. Kedua, kayak menurut gua tempat itu tuh dalam standar gua tuh servicenya kurang. Jadi, tidak promising, dan yang pasti gua gak akan balik lagi. Dan juga, kayak ada nih ya restoran Jepang, kita gak boleh sebut nama lah. Banyak review yang mengatakan bahwa restorannya enak, murah, bagus, servicenya bagus, dan sebagainya.. tapi begitu gua nyoba kesana, as a first person, itu dibawah expectation gua. Katakanlah kalo expectation gua itu jalan raya, ini got.”, ujarnya sambil memasang raut muka yang kesal karena teringat pengalaman buruk itu. Selain itu, Jesse juga sempat menceritakan tentang pengalaman manisnya ketika berada disuatu tempat, “kalo dalam, let’s say satu bulan terakhir, sebenernya gua paling seneng saat gua traveling sama temen gue ke Kawah Putih. Alasannya adalah, itu perjalannya sangat jauh, dan kadang-kadang sinyalnya itu berantakan. Gue spent dalam satu hari itu kira-kira sekitar 6 jam hanya didalam mobil. Bolak balik. Tapi begitu gua nyampe sana, meskipun udah sore gua dateng diwaktu yang tepat karena menurut gua adalah itu saat dikondisinya yang paling top, dimana gue bener-bener merasakan, apa ya.. ambience Kawah Putih. Not ambience yang mereka mau kasih, tapi strictly ambience yang gua terima dari sebuah Kawah Putih.”,ujar Jesse sambil tersenyum. “Yang, gua juga seneng saat gue traveling ke Jogja, karena menurut gue kota Jogja itu lebih produktif, dalam budaya, dalam masyarakatnya dibandingkan Jakarta. Kenapa? Sebagai contoh, gue gak harus worried atas namanya sampah, ketika dipinggir jalan. It’s a rare experience, gitu. Kalo gue ngomongin yang jelek-jelek, gue di Jakarta pernah makan soto disebelah gue tikus. Ini bukan filmnya Pixar, jadi ya… not good.”, sambungnya sambil mengenang liburannya saat di Jogja.

Saat mewawancarai Jesse, saya sempat bertanya mengenai willingness to pay yang rela ia keluarkan menyangkut leisure time dia, dan ia menjawab, “ada. yaitu, satu, mood. Kenapa? Karena, lo tau diri lo sendiri dan lo tau apa yang lo butuhin dalam hidup lo kan, jadi it determines aktifitas lo gitu. Kedua, let’s say gua akan selalu mencoba sesuatu yang baru. Ya.. kita gak ngomong narkoba ya, tetapi kalo sebuah restoran menawarkan makanan yang let’s say agak mahal, dibandingkan seorang mahasiswa akan membayar, gua akan coba, kenapa… it’s a new experience. Perkara baik atau buruk itu gue review nanti. Tapi as long as it’s a new experience, gua akan ambil. Dan, gue gak ada batasan untuk tempat yang akan gue datengin karena menurut gue setiap tempat itu ada experiencenya itu sendiri.”. Dari jawaban yang Jesse berikan, kita bisa melihat bahwa ia tidak akan membatasi pengeluarannya untuk leisure time nya selama hal tersebut memang bisa  memberikannya new experience. Saya juga sempat menanyakan nomimal yang rela ia keluarkan untuk kegiatan leisurenya, baik untuk sekedar mengisi leisure timenya ataupun untuk hobinya, dan Jesse memberikan jawabannya, “maaf ya, untuk hobi gua, apapun itu, itu kan passion gua, jadi selama gua masih bisa bayar, gua akan bayar. Dan selama gua masih seneng, gua akan keluarin. Tapi, let’s say sesuatu yang lo konsumsi, makanan, minuman, dan berbagai macam lainnya.. kalo untuk makanan dan minuman di restoran atau kafe, gue akan bayar 50 sampe 200 ribu. Cuma, if you talk like weekend, and you go like bar, lounge, I don’t mind spending above 1 juta, karena that the product that I have to pay, and you get the benefit anyway, gitu.”.

Banyak cara bagi setiap individu untuk menghabiskan waktu luangnya, dan demikianlah beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Jesse Prawiro dalam menghabiskan waktu luangnya, baik itu untuk dirinya sendiri atau bersama dengan kawan-kawan. Apapun kegiatan yang dilakukan, lakukanlah untuk membuat diri kita lebih relax, agar saat kembali kerutinitas sehari-hari, kita sudah mempunyai tubuh dan pikiran yang lebih jernih, dan penuh dengan semangat yang baru. Have a nice day!